KKN – The Essentials : Mie Coro

July 26, 2010 by Radityo 2 Comments

Kali ini gw akan bercerita mengenai kisah pada waktu gw, Pulung, Tito, dan Lia makan bareng di burjo daerah pogung. Alkisah di suatu malam gw, Pulung, dan Tito merasa lapar berat. Ternyata nasi bungkus yang udah kami makan sebelumnya, tidak mampu mengganjal perut kami. Akhirnya kami pun sepakat untuk mencari makan di luar, kami juga mengajak anak perempuan yang ada di kamar sebelah.

Ternyata si Lia juga merasa lapar, karena dia bilang belom makan pada malam itu. Akhirnya kami pun pergi berempat. Karena hari sudah mulai larut ( sekitar pukul 22.00 Wib ), diputuskan untuk mencari burjo terdekat saja. Burjo yang paling dekat dengan lokasi KKN kami berada di jalan Magelang, karena kebetulan gw juga sering makan disitu. Begitu kami sampai disana, ternyata burjo nya udah tutup, usut punya usut si burjo tidak buka 24 jam. Akhirnya kami pun terpaksa mencari burjo – burjo yang lain, setelah berputar – putar mencari burjo, kami memilih untuk makan di burjo daerah Pandega Marta yang terkenal ramai dan enak , sebut saja dengan burjo M ( nama gw samarkan, agar kredibilitas nya tidak turun ).

Sesampainya disana, ternyata pada hari itu burjo nya tidak terlalu ramai. Sehingga kita pun langsung mencari tempat yang kosong ( kalau lagi ramai, mencari tempat duduk pun susah ). Karena lapar sudah menyerang dengan amat sangat, maka kami pun segera memesan makanan. Gw ama Lia memesan indomie goreng, Tito memesan nasi telor ( kalau gw ga salah ), sedangkan si Pulung memesan Mie dog – dog ( semacam mie rebus yang dimasak dengan SPECIAL ). Setelah menunggu selama 5 menit, pesanan gw, Lia, ama Tito pun datang. Kami pun segera me-“mangsa” makanan yang telah dihidangkan tersebut. Sedangkan pesanan si Pulung masih belom datang, -> karena di masak secara SPECIAL, untuk itu membutuhkan waktu yang agak lama. 5 menit kemudian, pesanan si Pulung pun datang yaitu Mie dog – dog Special. Mungkin karena sudah lapar, ia pun segera menyantap makanan tersebut.

Betapa lezat nya makanan ini, tapi.....

Tak berapa lama kemudian terdengar…..

Cuiihhhhhh……pehh…..

Gw pun mencari darimana asal muasal suara tersebut, ternyata suara tersebut berasal dari si Pulung. Dan waktu gw liat, raut muka nya agak ga enak seperti habis melihat sesuatu yang menjijikkan.

Gw : Knapa kaw lung ? ( terheran – heran )

Pulung : Itu be, coba liat…..( sambil menunjuk ke tanah, ke sebuah benda asing yang tergeletak di tanah )

Kami bertiga pun melihat, gerangan apa yang di muntahkan oleh si pulung. Setelah kami amati lagi ternyata itu adalah sebuah….KECOA….alias CORO…..yang berukuran sedang. Hewan yang biasa berdomisili di septic tank – parit – Wc dan tempat – tempat kotor ini ternyata ikut masuk kedalam mie Dog dan dimakan oleh si Pulung.

Salah satu dari mereka hinggap di makanan si Pulung

Tentu hal ini sangatlah menjijikkan, terutama bagi si Pulung yang memiliki phobia terhadap KECOA. Bagaimana mungkin, seekor hewan yang biasa nya “nyanggong” di WC, bisa masuk kedalam makanan yang akan dimakan manusia. Nasib apes memang sedang melanda si Pulung, karena pada makanan kami bertiga tidak ditemukan adanya KECOA selain pada makanannya Pulung. Kami yang melihat hal tersebut, hanya bisa TERTAWA TERBAHAK – BAHAK !!!! sedangkan si Pulung, masih termenung dan terdiam karena habis memakan seekor organisme yang sangat ditakuti oleh nya. Setelah selesai makan, kami pun pulang dengan perut kenyang -> termasuk pulung yang terpaksa kenyang oleh KECOA kecil nya. 😀